Comeback

Hi All,

It’s been so long since the last time i write here, and actually i miss you guys so much.

I know there are not many of people reading my blog. But still I feel like talking to someone this way.

I have faced many things for past recent years, and i think it’s time for me to start writing again.

I lost my loved ones. And i am still struggling for my life, either its work or school.

I hope this place could be my space, my room and my power. I hope through writing in this blog i could save myself, and found my happiness. I hope, anyone who reads my blog could love it or leave it. Because i can’t stand hate comments.

I hope it’s rain tomorrow.

Stay save, Stay happy, stay healthy All.

Much love

W

Diary

have you ever thought about how your life is not going so well?

recently, I feel like there are so many things I think I can’t handle anymore. I feel like my anxiety is getting stronger day by day. the more we age, the less people we had by our side. Is that what being adults mean? When I was kid, my Mom always told me about how I shouldn’t put too much trust on other people, and how I shouldn’t rely on other people even if that was my own family. As a Kid, I never understand what does it mean, until I grew up and stepping into the adult world, and the only thing I could say is, it sucks being adult. hahaha, I laugh at myself while writing this. i meet so many people, but by time, as if it was by nature, each of us leaving each other side. I have my own problem to think, and they have their own world to lived in.

people may think I’m a shut in. people may think I am an unsociable person with sensitive attitude, but I think I just feel I couldn’t fit in. so that I decided to leave and stay on my own.

today, I should have moved. I rent a new room, in the same old building. I believe I had my friend by my side, but actually, I don’t. and I just realized it. I gave some space between us, I know I did. But never did I refuse to help others, when I realized that I’m not one of their priority anymore, I feel sick of myself. no, not even once I disappointed at them, either angry. I just feel lonely and realized how alone I am. I used to think I don’t really need people, so I tried to not burden people. I think, I ve tried hard to make all around me happy, but maybe that’s not enough.

I feel tired, so tired because no one understand me , because no one by my side. I miss the touch of other human in my life, sudden realization about being alone after being an adult really hurt. and I don’t know what to do to overcome it. I tried my best to think it as normal as possible, I mean, I always see quotes about how you will lose many people around you after being an adult. but feel it myself, really hurt my heart.

I shouldn’t rely on other, I should not put too much expectations on other, but what should I do? even if my brain think so, but my heart can’t deny the happiness of having someone who meet your expectations around you.

I keep distant from people around me, to keep me safe. I always stand on my safe side, so I don’t get hurt too much, but I still feel the happiness.

I feel like a shit. I feel so bad, yet so lonely. I don’t want many people in my life, but also I don’t wanna be alone at the same time. and every time I think of this, I realized how selfish I am, but I don’t wanna change. lol. ridiculous isn’t it?

am I the only one feel this way?

is it normal? or i’m just the weird ones?

i don’t know.

but that’s my honest feeling.

W

Next

Hi guys, long time not coming to this blog. Each time I tried to write here, why would I always have another things to do (but still didn’t do it anw) so now, I want to try to visit and write in this blog at least weekly, I don’t know what people mostly looking for at my blog, I have less visitor by day, so I can’t think of anything. I think I would just use this opportunity to write about my hobby and everyday life, or good places I visit.

if any of you has idea about what to write here, I would appreciate it, and I can be contacted through my instagram @scarletgu73 .

thank you.

W

Hi

Hi, all

i ve been absent from this WordPress for such a long time, actually because I forget about this blog, and unfortunately also kind of have no idea about what to write. currently I’m so into manga. I read a bunch of either manga or webtoon to spent my time. I have a lot of free time lately, but I’m bored especially when there is no good manga released.

so, while waiting for a good manga to release or while watching a good movie or drama, I want to share my interest to you all who had the same interest as me. I hope this blog would be a source of information. I gain no profit from everything I’ve posted, or will be post here, so if there’s any complain feel free to contact me through instagram (@scarletgu73) and I will consider to remove the post.

I hope you guys enjoy what I write here.

W

Randomind

malam ini aku bertemu dengan temanku, teman yang sangat dekat, teman yang bahkan aku anggap seperti keluargaku. tak banyak orang yang bisa aku ajak bicara seperti dia, yang mengerti dan selalu siap sedia dalam keadaan apapun untuk membantuku.

Tapi untuk hari ini aku sadar, bahwa ia bukan milikku. Bahwa ia tak selamanya bisa menjadi temanku.

 

Malam ini aku membawanya membeli kue, sepotong kue cokelat mahal yang ia beli di toko dua puluh empat jam, untuk kekasihnya, aku menemaninya, meski aku tak begitu menyukai kekasihnya, kekasih posesif yang hobinya main game dirumah, selalu ngeluh saat harus menemani kekasihnya belanja.

Kawanku dengan penuh perjuangan memberikan kejutan kecil untuk pacarnya yang baru saja berulang tahun selama kurang dari duapuluh empat jam. tapi kekasihnya tidak kunjung menjawab panggilanya untuk meniup lilin, ia sibuk dengan gawai sambikl berkata, betapa larut ia sampai rumah, dan menyiratkan kebencianya terhadap hal itu. Lilinya mulai mencair, begitu pula dengan airmataku yang tak sanggup menyaksikan dirinya diperlakukan seperti itu.

Apa yang harus aku lakukan, aku terus bertanya tanya dalam pikiranku sementara aku menjauh dari balik pintu kamarnya. Haruskah aku mengamuk dan mengobrak abrik seluruh isi kamar nya? tapi sebelum pikiranku selesai menilai situasi, kawanku keluar, mengajaku pergi dan membanting barang barang setelah ia kembali ke kamarnya sendiri.

aku menyesal melakukan sejauh ini untuknya jika tahu ia tak menghargaiku. begitu ucapnya, dengan mata berapi api, tak seperti aku.

 

air mataku kembali meleleh.. dalam batinku aku bertanya tanya mengapa ia melakukan hal ini? mengapa harus sampai sejauh ini mencintai pria yang bahkan membuatnya seperti plastisin, menjadi seseorang yang ia akan ubah sesuai kehendak hatinya. Kawanku telah berubah, hingga aku tak mengenalinya… kawanku akhirnya bukan milikku, tapi aku bersedih atas kesedihanya.

wanita selalu seperti itu, jika ia tidak bodoh saat jatuh cinta, bukan wanita namanya.

setengah laper setengah ngantuk W

Ingin Sendiri

Beberapa malam yang lalu seorang teman menginap di kamar gue. Kebetulan kita ngomongin ini itu, kesana kemari sampai akhirnya kami iseng membicarakan tentanng pasangan hidup.

Prinsip gue tentang hal ini udah bener bener bulat, gue gak ingin menikah, tidak dengan alasan apapun, tidak dengan siapapun, tidak dalam keadaan apapun. Karena gue pernah melihat dengan mata kepala gue sendiri gimana buruk dan menyakitkanya pernikahan dari orang orang di sekitar gue, gue merasa yakin banget dengan keputusan gue. Walau gue juga gak bisa bohong sesekali gue berharap ada orang yang bener bener bisa gue habiskan sisa hidup gue sama dia, walau itu mustahil banget.

 

Gue berusaha sebisa mungkin untuk gak ngungkapin pemikiran gue ini did epan orang tua gue, karena jujur, alasan gue untuk memilih jalan ini adalah mereka. Gue ga yakin mental gue cukup kuat untuk hidup kayak mereka.

Malam itu gue dengan yakin mengatakan sama temen gue bahwa gue gak akan menikah, kalaupun orang tua gue ingin keturunan, they’ll get it from my brother.

Tiba tiba suatu hari gue, yanng notabenenya tinggal sendirian, kedatangan tamu, nyokap gue. honestly gue seneng ngabisin waktu sama nyokap, everything seems so good when she’s around. Sampai akhirnya gue  berantem sama nyokap gue karena hal sepele, tiba tiba nyokap gue berkemas setelah berantem sama gue.

Dititik itu gue mendadak merasa jatuh kedalam lubang kesendirian yang gapernah gue sangka bakalan gue alami. just because gue berantem, seluruh prinsip gue luruh begitu aja.

Kalo nyokap gue ninggalin gue, gue bakal bener bener sendirian. Gue ngerasa seluruh dunia udah bener bener benci gue dan gak mengharapkan kehadiran gue. bokap gue gak bener bener ngehargain keberadaan gue, gue kayak cuman jadi pemeran sampingan yang keberadaannya cuman biar rame aja, tapi selebihnya, i’m nothing.

Being nothing is not as easy as you think it is. Seriously.

What about my friend? oh, don’t mention it. gue yakin kalo setiap manusia punya insting untuk membedakan kapan orang orang disekitar mereka tulus atau nggak. And i feel it on a different way. Gue orang yang agak terlalu peka, dan gue bisa ngerasain kapan orang orang bener tulus sama kita. Emang sih seseorang gabisa selamanya baik atau selaanya jahat, tapi kalo lo tau ketidaktulusan seseorang yang udah deket banget sama lo, trust me, itu nyakitinn banget dan bikin gue skeptis untuk percaya lagi sama orang lain.

gue harap seseorang di luar sana gak merasakan apa yang gue rasakan, semoga siapapunn di luaran sana bahagia, hingga kebahagiaan mereka bisa mengubah cara pikir gue yang pendek ini.

and for someone who’ll meet me in the future. i hope that im good enough for you, so that your hate towards me won’t be felt by me.

Setengah laper setengah ngantuk. W

Pernahkah kamu ingin bunuh diri (Suicide)?

Beberapa bulan yang lalu, seorang teman bertanya :

” Apa sih hal paling berat, yang kamu pernah lalui dalam hidup?”

Gue terdiam dan sejenak berpikir.

Selama ini, gue selalu berpikir bahwa masalah silih berganti datang kedalam hidup gue, entah masalah keluarga, masalah sama temen, pacar, trauma dan masih banyak lagi.

Namun anehnya, pada hari itu gue butuh  waktu lama untuk mencari jawaban di dalam otak gue. gue sibuk memutar mutar masa lalu di dalam pikiran gue, bahkan semua kenangan buruk gue muncul saat itu, namun anehnya, gue ga merasa itu cukup berat.

lalu akhirnya gue sadar, setelah bertahun tahun akhirnya gue sadar, bahwa gaada hal yang benar benar berat dalam hidup saat kita bersyukur. gue gak lahir di keluarga yang harmonis dan beberapa kali gue berniat bunuh diri karena itu. Sayangnya gue juga gak pandai dalam memilih kekasih saat itu, sehingga orang yang gue pikir bisa jadi tempat gue bersandar justru menjadi alasan kedua gue buat berhenti menjalani rutinitas berat dan penuh tanggung jawab. Rumah seakan jadi neraka buat gue. Emosi gue makin labil saat itu, gue pikir itu saat paling berat dalam hidup gue. diskrimiansi akan suku dan agama yang gue alami di keluarga gue dan memecah keluarga gue, gue alami lagi ketika gue kuliah. Entah apa maksud Tuhan ngasih semua itu ke gue. Ketika gue memutuskan untuk membiarkan semua itu berlalu dan mengembangkan potensi gue, ternyata keganjal sama masalah biaya.

Berpikir buat nge akhirin hidup? sering. dan buruknya, setiap ada masalah, di dalam hati gue terus mengucap keinginan gue untuk menghilang selamanya. kayak mantra, terus dan terus berulang kali gue ucapkan, tapi pada akhirnya ketika gue melalui semua masalah itu, di masa depan gue hanya akan tersenyum dan mengalihkan pikiran gue untuk masalah lain.

Yang ada dalam pikiran gue ketika gue mencoba bunuh diri adalah; terus apa yang bakal terjadi kalo gue memutuskan untuk resign dari hidup gue sendiri?

Matahari bakal tetep terbit keesokan harinya dan senja tetep bakal singgah di sore hari. Malam tetap gelap, dan pagi tetap dingin. Lantas apa bedanya? Gaada yang spesial. Gaada yang peduli. Tapi Tuhan gaakan lupa buat ngehukum gue, dan perbuatan gue akan menyiksa gue selamanya, kekal, abadi. Gue mungkin cukup putus asa, tapi gue ga cukup berani untuk menanggung semua konsekuensi itu.

Gue cuman mau bilang baut siapapun di luar sana yang mungkin mengalami apa yang gue alami. kamu gak sendirian. Tuhan gak ngasih coobaan ini ke kamu doang. apapun masalah kamu, bagaimanapun hidup kamu, sesedih apapun itu. kamu nggak sendirian. Kamu boleh berhenti sejenak kalo kamu bener bener lelah dengan hidup. nonton film sedih supaya nangis, atau nonton film komedi biar ketawa. naik roller coaster biar excited, naik bianglala buat ngingetin sisi kanak kanak didiri kamu.

Tidak ada yang benar benar sulit dalam hidup. percaya deh, apapun yang kamu lakukan, apapun yang terjadi pada kamu saat ini, akan berlalu suatu saat nanti, dan kamu bakal mentertawakan hal ini, kamu bakal geleng geleng mengingat betapa bodohnya kamu, atau jika kamu cukup bijaksana, kamu bakalan menatap hidup dengan cara yang berbeda, kamu bakal jadi sosok manusia yang lebih matang, dan lebih mengerti orang lain.

Karena sesuatu yang indah perlu berproses untuk menjadi indah, dan gaada proses yang mudah dan tak menyakitkan.

setengah laper, setengah ngantuk. W

 

 

 

diari aja

pernah gak sih kamu merasa betul betul malah sampai emosi itu merambat ke tulangmu tapi kamu gak pernah bisa ungkapin apa yang lagi kamu rasain. itu yang lagi aku rasain sekarang. nggak tau apakah nggak perduli sama perasaan orang lain sekarang lagi jadi tren atau mode, tapi semua orang sekarang nampak dengann bangganya nggak peduli sama perasaann orang lain. kadanng aku mikir ada sebagian orang yang benar benar berusahan menahan emosi nya sampai giginya rata, ada juga orang yang dengan seenaknya melampiaskan semuanya ke orang di sekitarnya, kaya bos yang marahin anak buahnya. kadang aku merasa muak dnegan semua ini. kadang aku benar benar kesal untuk berinteraksi dengan orang orrang semacam itu, hingga aku hanya memutuskan untuk bertemu dengan orang orang seperti itu dikampus. selepas itu, aku berusaha sebiasa mungnkin untuk nggak berurusann sama orang orang itu. aku mengunci diri di dalam kamar ku dan enggan keluar.

suatu hari aku perrnah sama sekali nggak keluar kamar. disini aku menemukann kedamaian dengan melkukan aktifitas yang aku sukai tanpa diusik sama mulut mulut jahil yang benar benar menyeblakan itu, sampai akhirnya aku sadar; dulu aku gak kayak gini. jujur dulunya aku adalah orang yang supel dan rajin bergaul, sampe semua orang bingung kapan aku menyempatkan diri untuk bikin tugas saat aku aja lebih sering pulang malam karena urusan organisasi dan nongkrong. entah apa yang terjadi, entah bagaimana cara kerja dunia, tapi dia berhadilmengubah seorang ekstrovert menjadi introvert dalam sekejap. entah apa yang aku lakukan ini benar atau nggak, entah cara berpikirku terhadap dunia benar atau nggak, tapi, aku gak pernah nyangka dunia bisa se gila ini bahkan untuk mengubah sifat seseorang secepat dan sehebat ini.

Diari aja

tadi pagi kesiangan berangkat kuliah, kepala gue pusing banget. pas banngun dari tempat tidur, malah ambruk dan jatuh. kedengaranya dramatis banget, tapi jujur, itu yang terjadi. karena harus berangkat kekampus sendiri dan ngeri juga bakal ada kejadian apa dijalan, so gue mutusin coba tidur lagi ajah, karena emang semalam mimpi buruk dan gak bisa tidur nyenyak. kebetulan kuliah hari ini gak begitu padat juga. siang gue mulai buka mata, dan sadar ada tugas yang belum gue kerjain, karena buru buru dan bingung apakah dosen mata kuliah berikutnya sudah sampai dikelas atua belum, jadi gue mutusin buat nanya sama temen temen gue. tanya nya via line. gak ada yang jawab line gue satupun. disitu gue mulai panik, bertanya tanya dosenya apa lagi bikin kuis atau apa. then gue mulai terus ngelanjutin tugas sampe selesai dan siap siap ke kampus. seorang temen gue bales. namanya agama. agama bilang dia dan anak anak lagi pada makan, dan ga sempet bales. dan seharian gue bener bener ngerasa gak sehat dikampus. yaudah gue lemes banget dan tidur tidurann aja. heranya, temen gue gak ada satupun yang sadar kalo gue lagi sakit.

diaini, gue merasa sedih. Jujur aja, setiap manusia pasti punya yang namanya intuisi, kemampuan untuk peka sama lingkungan maupun orang orang disekitarnya. Semakin sering gue berteman, semakin banyak temen gue, semakin kuat juga intuisi sosial gue dalam menilai kepribadian orang. Dan disini gue sadar, temen temen gue udah pada berubah. Gue gabisa nyalahin siapapun, karena pada akhirnya, semua orang akan berubah, mereka yang dulunya temen temen sma gue, berubah jadi temen kuliah orang lain, mereka yang dulunya temen temen kuliah gue, suatu saaat akan berubah jadi pacar orang lain, atau suami orang lain atau ayah orang lain.

tapi sebelum itu semua terjadi, gue bener bener berharap mereka ga berubah ke gue. gue mungkin emang gak sempurna, tapi gue gapernah menuntut apapun dari mereka. gue cuman berharap, ketulusan mereka masih tetap sama.