Beberapa bulan yang lalu, seorang teman bertanya :
” Apa sih hal paling berat, yang kamu pernah lalui dalam hidup?”
Gue terdiam dan sejenak berpikir.
Selama ini, gue selalu berpikir bahwa masalah silih berganti datang kedalam hidup gue, entah masalah keluarga, masalah sama temen, pacar, trauma dan masih banyak lagi.
Namun anehnya, pada hari itu gue butuh waktu lama untuk mencari jawaban di dalam otak gue. gue sibuk memutar mutar masa lalu di dalam pikiran gue, bahkan semua kenangan buruk gue muncul saat itu, namun anehnya, gue ga merasa itu cukup berat.
lalu akhirnya gue sadar, setelah bertahun tahun akhirnya gue sadar, bahwa gaada hal yang benar benar berat dalam hidup saat kita bersyukur. gue gak lahir di keluarga yang harmonis dan beberapa kali gue berniat bunuh diri karena itu. Sayangnya gue juga gak pandai dalam memilih kekasih saat itu, sehingga orang yang gue pikir bisa jadi tempat gue bersandar justru menjadi alasan kedua gue buat berhenti menjalani rutinitas berat dan penuh tanggung jawab. Rumah seakan jadi neraka buat gue. Emosi gue makin labil saat itu, gue pikir itu saat paling berat dalam hidup gue. diskrimiansi akan suku dan agama yang gue alami di keluarga gue dan memecah keluarga gue, gue alami lagi ketika gue kuliah. Entah apa maksud Tuhan ngasih semua itu ke gue. Ketika gue memutuskan untuk membiarkan semua itu berlalu dan mengembangkan potensi gue, ternyata keganjal sama masalah biaya.
Berpikir buat nge akhirin hidup? sering. dan buruknya, setiap ada masalah, di dalam hati gue terus mengucap keinginan gue untuk menghilang selamanya. kayak mantra, terus dan terus berulang kali gue ucapkan, tapi pada akhirnya ketika gue melalui semua masalah itu, di masa depan gue hanya akan tersenyum dan mengalihkan pikiran gue untuk masalah lain.
Yang ada dalam pikiran gue ketika gue mencoba bunuh diri adalah; terus apa yang bakal terjadi kalo gue memutuskan untuk resign dari hidup gue sendiri?
Matahari bakal tetep terbit keesokan harinya dan senja tetep bakal singgah di sore hari. Malam tetap gelap, dan pagi tetap dingin. Lantas apa bedanya? Gaada yang spesial. Gaada yang peduli. Tapi Tuhan gaakan lupa buat ngehukum gue, dan perbuatan gue akan menyiksa gue selamanya, kekal, abadi. Gue mungkin cukup putus asa, tapi gue ga cukup berani untuk menanggung semua konsekuensi itu.
Gue cuman mau bilang baut siapapun di luar sana yang mungkin mengalami apa yang gue alami. kamu gak sendirian. Tuhan gak ngasih coobaan ini ke kamu doang. apapun masalah kamu, bagaimanapun hidup kamu, sesedih apapun itu. kamu nggak sendirian. Kamu boleh berhenti sejenak kalo kamu bener bener lelah dengan hidup. nonton film sedih supaya nangis, atau nonton film komedi biar ketawa. naik roller coaster biar excited, naik bianglala buat ngingetin sisi kanak kanak didiri kamu.
Tidak ada yang benar benar sulit dalam hidup. percaya deh, apapun yang kamu lakukan, apapun yang terjadi pada kamu saat ini, akan berlalu suatu saat nanti, dan kamu bakal mentertawakan hal ini, kamu bakal geleng geleng mengingat betapa bodohnya kamu, atau jika kamu cukup bijaksana, kamu bakalan menatap hidup dengan cara yang berbeda, kamu bakal jadi sosok manusia yang lebih matang, dan lebih mengerti orang lain.
Karena sesuatu yang indah perlu berproses untuk menjadi indah, dan gaada proses yang mudah dan tak menyakitkan.
setengah laper, setengah ngantuk. W